Related Posts
Prabowo Rencanakan Ubah Subsidi BBM Menjadi Bantuan Langsung Tunai untuk Tepat Sasaran
KAI Logistik Perkuat Layanan untuk Dukung Pembangunan Ibu Kota Nusantara
Pemerintah Luncurkan Peta Jalan Bangunan Gedung Hijau Indonesia untuk Turunkan Emisi Karbon
Kemenko Polhukam Bahas Sistem Pertahanan Terpadu untuk Ibu Kota Nusantara
Kemenag Bangun Madrasah Terpadu di IKN, Siap Tampung 1.626 Siswa pada 2032
kalimatnya.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni, mengungkapkan harapannya agar Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan dapat menjadi pangkalan utama dalam penanganan masalah stunting.
Menurut Sri Wahyuni dalam keterangannya di Samarinda pada hari Selasa, keterlibatan kader Posyandu dianggap mampu memperkuat program penanganan stunting di daerah. Hal ini karena upaya pencegahan gizi buruk pada anak-anak dapat dilaksanakan secara maksimal hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
“Saya melihat semangat yang kuat dalam pemerintah daerah untuk tidak sekadar mengutarakan komitmen dan keinginan. Namun, gerakan ini benar-benar dapat dijalankan oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.
Dengan kebijakan ini, Sri Wahyuni berharap semua kader Posyandu terus aktif dalam menyampaikan berbagai program kesehatan kepada masyarakat luas.
“Dalam hal ini, jika Pemerintah Provinsi Kaltim memberikan bantuan keuangan khusus untuk desa, kita arahkan untuk program penanganan stunting,” tambah Sri Wahyuni dalam Rembuk Stunting Tingkat Provinsi Kaltim tahun 2024, dengan tujuan mempercepat penurunan angka stunting terintegrasi pada tahun yang sama.
Sri juga menyarankan agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim memperluas cakupan alokasi anggaran untuk pelatihan kader Posyandu, bukan hanya untuk infrastruktur desa.
“Kami harap alokasi tersebut dapat mendukung penguatan Posyandu,” tegasnya.
Selain itu, Sri Wahyuni mendorong agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) terus mengadakan sosialisasi untuk memperkuat peran Posyandu dalam penanganan stunting, terutama pada kegiatan Rapat Koordinasi Desa setiap tahunnya.
“Revitalisasi Posyandu perlu dilakukan. Saat Rakor Desa, harus ada agenda khusus untuk membahas revitalisasi Posyandu. Kabupaten/kota dan provinsi harus berkolaborasi sesuai dengan kewenangannya,” jelasnya.
Sri Wahyuni juga mengingatkan kepada dinas terkait untuk meningkatkan dukungan kepada kader Posyandu dengan memberikan dana operasional, sebagaimana yang telah dilakukan kepada pengurus RT.
“Jika RT tidak melaksanakan fungsi operasionalnya, maka akan ada pergantian pengurus RT. Sama halnya, penguatan kader Posyandu harus ada kolaborasi dengan RT,” tutup pesan dari Sekda Sri Wahyuni.
No Responses