Pemkot Samarinda Rencanakan Pembangunan Musala Terapung di Teras Samarinda

kalimatnya.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda berencana membangun musala terapung untuk memenuhi kebutuhan ibadah pengunjung di Teras Samarinda. Namun, masyarakat meminta pemerintah serius dalam memperhatikan proyek ini.

Rencana pembangunan tersebut disampaikan oleh Asisten II Setkot Samarinda, Marnabas Patiroy. Musala terapung akan dibangun di antara area parkir dan Teras Samarinda. “Setiap hari, ada antara 2.000 hingga 3.000 pengunjung yang datang ke sini, sehingga kita perlu menyediakan musala untuk memenuhi kebutuhan mereka,” ujar Marnabas. Pengerjaan musala ini direncanakan mulai tahun 2025 sebagai bagian dari pengembangan fasilitas publik yang bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi pengunjung, khususnya dalam beribadah. “Desain musalanya saat ini masih dalam proses penggodokan,” tambahnya.

Berbeda dari fasilitas umum lainnya, musala ini akan dibangun di lokasi strategis di Teras Samarinda. Meskipun disebut musala terapung, Marnabas memastikan bahwa bangunannya akan dirancang aman dari aktivitas lalu lintas kapal di Sungai Mahakam. “Lokasinya akan menjorok ke dalam, di area lengkungan antara parkiran dan amphiteater. Pak Wali Kota ingin musala ini menjadi penghubung antara Teras Satu dan Teras Tiga,” jelasnya.

Pihak Pemkot optimis bahwa proyek ini akan menjadi salah satu ikon baru di Samarinda. Namun, detail anggaran untuk rencana ini belum dapat dipastikan. “Kami masih menghitung anggarannya. Mudah-mudahan proyek ini bisa bersinergi dengan pengembangan Teras Samarinda lainnya, agar tidak membebani anggaran terlalu banyak,” pungkasnya.

Fadil Hidayatul Fajri, salah satu warga yang berkunjung ke Teras Samarinda, menyambut baik rencana pembangunan musala. Namun, ia menyoroti pentingnya kenyamanan pengunjung, terutama terkait biaya parkir. “Biasanya, jamaah yang beribadah tidak pernah dibebankan biaya parkir. Jika harus parkir di tempat yang sama, musala-nya bisa sepi, sama seperti di Taman Samarendah yang kurang terawat,” katanya. Menurut Fadil, yang terpenting bukan hanya desain fasilitas yang modern, tetapi juga bagaimana menjaga keamanan dan kenyamanan musala tersebut.

Fadil khawatir jika musala tidak dirawat dengan baik, nasibnya bisa sama dengan musala di Taman Samarendah yang sepi dan kurang nyaman. “Toiletnya kurang bersih, dan sering kali pintu musala ditutup. Sajadah untuk jamaah juga kurang terawat. Saya harap ini tidak terjadi di musala yang akan dibangun di Teras Samarinda nanti,” tutupnya.

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses