kalimatnya.com, Sapto menjelaskan bahwa pemilihan Balikpapan, Samarinda, dan PPU sebagai lokasi percobaan bukanlah keputusan yang sembarangan. Ketiga daerah ini memiliki populasi yang cukup besar dan mencerminkan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat, baik di perkotaan maupun di pinggiran. Dengan keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diterapkan di daerah lain di Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, Sapto mengajak semua pihak, termasuk pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat, untuk bersinergi dalam mendukung program ini. Ia optimis bahwa program makan bergizi gratis tidak hanya akan memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak, tetapi juga akan memperkuat ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat Kaltim secara keseluruhan. “Ini adalah komitmen pemerintah untuk memastikan generasi penerus kita mendapatkan nutrisi yang baik,” ujarnya.
Sapto juga menekankan pentingnya dukungan anggaran yang solid untuk memastikan keberhasilan program ini. Ia menyampaikan bahwa DPRD bersama Pemerintah Provinsi akan melakukan penyesuaian anggaran tahun 2025 guna memastikan program ini dapat berjalan sesuai rencana dan tidak melanggar peraturan yang ada. Dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan masyarakat Kaltim dapat menikmati manfaat dari program makan bergizi gratis dan menghasilkan generasi yang lebih sehat dan produktif.(adv)
No Responses