kalimatnya.com, Masalah distribusi air bersih di Kota Samarinda kembali mencuat setelah Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, anggota legislatif yang saat ini menunggu penempatan di komisi terkait, mengkritisi kinerja Perumdam Tirta Kencana dalam mengelola sistem distribusi air bersih di ibu kota Kalimantan Timur. Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan pada Senin (11/11), Afif menekankan bahwa meskipun Kota Samarinda bergantung pada Sungai Mahakam sebagai sumber utama air baku, kualitas dan distribusi air bersih masih jauh dari harapan.
Afif mencatat bahwa seringkali terjadi pembongkaran dan perbaikan pipa yang tidak efisien dan tidak terkoordinasi dengan baik. Dia mencontohkan kondisi di Jalan PM Noor, yang beberapa kali mengalami pembongkaran dan perbaikan pipa dalam waktu singkat, yang justru menyebabkan gangguan bagi pengguna jalan dan memperburuk pelayanan publik. “Perbaikan pipa yang tidak terkoordinasi dengan baik ini seharusnya bisa diminimalkan. Mengapa harus ada pembongkaran berulang-ulang? Ini mengganggu masyarakat,” ujar Afif.
Lebih lanjut, Afif juga menerima keluhan dari masyarakat mengenai waktu distribusi air yang tidak memadai. Banyak warga yang mengeluh harus mengisi tandon air hingga larut malam karena air hanya mengalir pada malam hari. Padahal, mereka telah membayar tagihan air dengan harapan mendapatkan layanan yang merata dan sesuai dengan kewajaran. Menurut Afif, hal ini mencerminkan manajemen distribusi yang kurang efisien dan perlu segera diperbaiki.
Afif juga tidak segan-segan mengkritik Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang juga merupakan ayahnya. Meski diakui bahwa Andi Harun telah banyak melakukan terobosan di bidang lainnya, masalah air bersih masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai. Afif berharap, sebagai wakil rakyat, ia dapat berkontribusi dalam mencari solusi atas masalah ini dan mendorong Perumdam Tirta Kencana untuk memperbaiki sistem distribusi air bersih yang lebih efektif dan efisien.(adv)
No Responses