kalimatnya.com, Andi Satya Adi Saputra, mengungkapkan harapannya agar pemerintah kota Samarinda memberikan perhatian lebih terhadap potensi wisata religi yang ada di daerah tersebut. Dalam pandangannya, Samarinda Seberang memiliki sejumlah daya tarik utama yang berharga, seperti Kampung Al-Quran, Masjid Siratal Mustaqim, dan makam Daeng Mangkona, yang semuanya memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.
“Di Samarinda Seberang, ada Kampung Al-Quran yang terletak di Kelurahan Baqa. Sayangnya, keberadaan kampung ini masih belum terdengar luas. Padahal, ini merupakan sebuah potensi wisata religi yang memiliki nilai positif dan bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat,” ujar Andi Satya saat memberikan pernyataan.
Kampung Al-Quran dikenal sebagai kawasan yang mengedepankan tradisi menghafal dan mempelajari Al-Quran. Menurut Andi, kampung ini memiliki potensi untuk menjadi ikon wisata religi baru bagi Samarinda. “Saya berharap keberadaan kampung ini dapat lebih dipromosikan sehingga semakin banyak masyarakat yang mengetahui dan mengunjunginya,” tambahnya.
Andi Satya juga menyoroti Masjid Siratal Mustaqim, yang merupakan masjid tertua di Kalimantan Timur dan terletak di Samarinda Seberang. Didirikan pada tahun 1881, masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai saksi sejarah perjalanan Kota Samarinda. “Masjid ini adalah daya tarik wisata yang luar biasa. Jika dikemas dengan baik, bisa menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun luar daerah,” tuturnya.
Selain itu, makam Daeng Mangkona, pendiri Kota Samarinda, juga dinilai sebagai salah satu warisan sejarah yang perlu dikembangkan. Menurut Andi, pengelolaan yang baik terhadap destinasi wisata religi ini akan menarik perhatian generasi muda. Ia menekankan pentingnya perhatian dari pemerintah kota, khususnya Wali Kota Samarinda, untuk mengembangkan potensi ini.
“Mudah-mudahan nanti Pak Walikota lebih sering melihat ke sana dan mendukung pengembangan potensi wisatanya. Samarinda Seberang punya kekayaan sejarah dan budaya yang luar biasa, tinggal bagaimana kita mengelolanya dengan baik,” ujar Andi Satya.(adv)
No Responses