
kalimatnya.com,
La Ode Nasir menyoroti bahwa dua masalah utama yang disampaikan oleh warga adalah minimnya ketersediaan air bersih dan seringnya terjadi pemadaman listrik di berbagai wilayah di Balikpapan. “Kondisi ini tidak hanya menyulitkan kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi lokal. Tanpa air bersih dan listrik yang stabil, berbagai kegiatan masyarakat menjadi terhambat,” ujarnya.
Selama masa reses, La Ode Nasir mengaku mendengar langsung keluhan warga yang kesulitan mendapatkan air bersih dan harus menghadapi pemadaman listrik yang tidak menentu. “Ini menjadi perhatian serius yang harus segera kami tindak lanjuti. Permasalahan air dan listrik adalah persoalan mendasar yang tidak boleh dianggap sepele,” tegasnya.
La Ode Nasir berkomitmen untuk membawa isu ini ke pembahasan resmi di DPRD Kaltim. Ia berencana bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan instansi terkait seperti Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mencari solusi yang tepat. “Saya mendorong adanya langkah konkret untuk meningkatkan infrastruktur penyediaan air bersih dan jaringan listrik yang lebih andal di Balikpapan,” tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa anggaran untuk pembangunan infrastruktur air dan listrik mendapatkan prioritas. “Tidak boleh ada lagi warga Balikpapan yang merasa diabaikan dalam kebutuhan mendasar seperti ini,” ungkap La Ode Nasir.
Meski demikian, La Ode Nasir mengakui bahwa upaya ini tidak akan mudah. Ia menyebutkan bahwa masalah teknis seperti kerusakan infrastruktur lama, keterbatasan anggaran, dan manajemen yang belum optimal menjadi hambatan yang harus diatasi bersama. Namun, ia tetap optimis bahwa dengan kolaborasi semua pihak, permasalahan ini dapat segera diatasi demi kesejahteraan masyarakat Balikpapan.(adv)
No Responses