kalmatnya.com, Sapto Setyo Pramono menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya fokus pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter, kemandirian, dan jiwa entrepreneur anak-anak sejak dini. Menurutnya, tantangan besar dalam sistem pendidikan saat ini adalah menanamkan jiwa kemandirian kepada anak-anak. “Pendidikan tidak hanya sebatas mengejar kecerdasan intelektual atau pengetahuan akademik, tetapi juga harus menekankan nilai-nilai kerja sama, keahlian, dan etika,” ungkap Sapto.
Sapto menekankan bahwa penting untuk menjaga mental anak-anak agar tetap positif dan bersemangat. “Jiwa kemandirian harus terus dibangun. Seperti yang disampaikan Pak Gubernur tadi, kita ini perlu jiwa entrepreneur. Bukan hanya kecerdasan atau attitude, tetapi juga keahlian,” ujarnya. Ia mengapresiasi pendekatan pendidikan di negara-negara seperti Jepang dan Cina yang telah berhasil menanamkan nilai-nilai karakter sejak usia dini.
Sapto memberikan contoh konkret bagaimana anak-anak di Taman Kanak-Kanak (TK) di Jepang dan Cina diajarkan untuk bekerja sama melalui aktivitas sederhana, seperti menyusun kursi sebelum kelas dimulai atau merapikan mainan setelah bermain. “Coba kita lihat, di Jepang atau Cina, anak-anak TK sudah diajarkan bekerja sama. Ini artinya, semua hal tidak bisa instan. Nilai-nilai ini harus direkam di anak-anak kita sejak kecil,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pendidikan karakter harus dimulai dari tingkat dasar, seperti SD dan SMP, karena pada usia inilah anak-anak membentuk pondasi kepribadian mereka. “Orang mau pandai tidak mungkin kalau tidak belajar. Orang mau tahu adab terhadap orang tua atau sesama tidak akan mungkin bisa kalau tidak diajarkan sejak kecil,” tegas Sapto.
Sapto mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan orang tua, untuk bekerja sama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembentukan karakter anak. (adv)
No Responses