kalimatnya.com, Dalam pertemuan di DPD Golkar, Sigit menekankan bahwa untuk mengembangkan tim, pembiayaan tidak lagi bisa sepenuhnya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Tantangan pembiayaan tim saat ini tidak bisa lagi sepenuhnya mengandalkan dukungan dari APBD. Dulu kita bisa bantu dari APBD, tapi sekarang itu sudah tidak bisa. Mau tidak mau, kita harus kreatif mencari sponsor untuk menghidupkan kelembagaan,” ungkap Sigit.
Perubahan regulasi yang melarang penggunaan APBD untuk mendanai klub sepak bola profesional telah memaksa tim-tim daerah, termasuk Persiba Balikpapan, untuk lebih inovatif dalam mencari sumber pendanaan. Sigit menekankan pentingnya peran perusahaan besar seperti Pertamina dan korporasi lain yang beroperasi di Balikpapan untuk memberikan dukungan bagi keberlangsungan tim.
“Kreativitas itu penting. Kami di DPRD tentu mendukung, tetapi yang harus dipikirkan adalah bagaimana mencari sumber-sumber pendanaan. Ini perlu diskusi yang lebih serius,” lanjutnya.
Sigit yang dikenal aktif mendukung berbagai cabang olahraga, termasuk bola tangan, tenis, dan sepeda, juga berbagi kenangan indahnya terhadap Persiba Balikpapan. Ia mengingat masa-masa ketika dirinya sering menyaksikan pertandingan Persiba semasa sekolah. “Saya dulu suka nonton Persiba waktu SD, SMP, dan SMA. Namun, setelah pindah ke Samarinda dan mulai berorganisasi, saya semakin jarang menonton. Memori itu masih membekas, terutama saat Persiba berjaya di masanya,” kenangnya.
Meskipun Sigit menyadari bahwa membangun tim sepak bola memerlukan pembiayaan yang besar dan kerja sama banyak pihak, ia tetap optimis. Ia berharap Persiba dapat kembali ke masa kejayaannya dengan dukungan solid dari komunitas, pengusaha, dan pemerintah daerah dalam kapasitas yang sesuai dengan aturan yang berlaku.(adv)
No Responses